Jumat, 24 Mei 2013
Tasqif FSLDK Surabaya Raya "Membumikan Nilai Islam Dalam Praktek Pendidikan”
Posted On 23:59 by Admin | 0 komentar |
Tasqif kemarin pada
tanggal 19 mei 2013 dengan tema ”Membumikan Nilai Islam Dalam Praktek
Pendidikan” yang bertempat di Masjid Asrama Hidayatulloh Surabaya memberikan banyak
manfaat dan tambahan pengetahuan, selain kita bisa melepaskan rindu kepada saudara
dan teman senasib seperjuangan dan mempererat ukhuwah, namun juga menambah keilmuan
serta semangat kita tentang bagaimana implementasi nilai Islam dalam pendidikan
dan perkembangan pendidikan Islam. Semoga
ini menjadi pengikat kita ukhwah kita yang tidak akan pernah terlepaskan oleh
besarnya gelombang kehidupan yang akan terus menerjang. Amin,,
Assalamualaikum wrwb.
Salam sapa dan senyum
bersahaja kami haturkan kepada ikhwanufillah dimanapun berada, dapat kita
katahui serta dapat kita rasakan bagaimana perkembangan pendidikan di dunia
khususnya yang ada di indonesia saat ini. Perkembangan pembangunan, ekonomi,
infrastruktur negara ini yang sedikit pesat, tak disertai dengan kemajuan
sumberdaya daya manusia (SDM), sehingga mengakibatkan adanya ketidak seimbangan.
Ibarat pepohonan yang semakin tinggi menjulang tanpa kekohan, maka disitu juga
akan semakin mudah angin akan menerjang dan merobohkannya.
Sedikit membahas
tentang pendidikan secara umum saat ini yang sudah dipaparkan oleh Prof. Danoel
M. rasyid, salah satunya adalah para orang tua cendrung menyerahkan sepenuhnya
pendidikan anak pada lembaga-lembaga pendidikan langsung tanpa kontrol. Padahal
pendidikan karakter yang sangat dominan dan paling baik adalah pendidikan
secara langsung oleh orang tua.
Menurut beliau, lembaga
pendidikan saat ini hampir semua lembaga pendidikan yang ada di dunia sudah
tidak seperti dulu lagi, artinya system pendidikaan saat ini hampir semua rusak, hanya beberapa
saja yang masih bias dikatakan baik. Dan yang di sayangkan juga saat ini
lembaga nonformal seolah-olah sudah hilang ciri khasnya, hampir tidak ada
bedanya pendidikan formal dan nonformal. Jadi dari pandangan ini bisa kita
artikan bahwa sekolah di suatu lembaga sudah tidak penting lagi. Karna belajar
tidak harus disekolah, maka dari itu ada siklus baik yang sebenarnya harus diterapkan
dalam belajar: praktekàmembacaàmenulisàbicara.
Kemudian sedikit akan membahas apa yang dipaparkan
oleh ustd Nur Huda, M.Pd.I, sebenarnya ada konsep belajar dimasa islam klasik,
perinsip tauhid artinya sangat menekankan segala sesuatu harus karna Alloh), reflektif
(berpengertian bahwa kebaikan sesorang akan berdampak baik pada dirinya),
evaluatife (membahas apa yang sudah di capai), diagnostif (sadar akan apa yang
dilakukan dan memperbaiki diri), taransparansi dan kejujuran (artinya
keterbukaan). Beberapa hal inilah yang sudah banyak tidak berlaku saat ini, itu
mengapa sisitem lembaga pendidikan saat ini kurang baik.
Mengaca pada pendidikan Negara kita misalnya, pendidikan
kita sekarang bukan hanya bertujuan untuk mencerdaskan bangsa dan memajukan
negara, namun pendidikan kita saat ini juga sebagai bisnis yang menghasilkan
oknum-oknum tak bertanggung jawab, akhirnya beginilah yang kita rasakan.
Kehancuran moral, konflik antar sekolah dimana-mana dan sebagainya, kejadian
ini sangat mengiris hati. Benar perkataan Ir. Soekarnoe ”perjuanganku lebih
mudah karna mengusir
penjajah, perjuanganmu
lebih berat karna menghadapi bangsa sendiri” begitulah kurang lebih yang
dikatakan beliau. [Hobir]
Minggu, 30 Desember 2012
Belajar Hadist (bag.3)
Posted On 17:06 by Admin | 0 komentar |
HADITS KE-4
TAKDIR MANUSIA TELAH DITETAPKAN | |
عن أبي عبدالرحمن عبدالله بن مسعود رضي الله عنه قال حدثنا رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو الصادق المصدوق " إن أحدكم يجمع خلقه في بطن أمه أربعين يوما نطفة ثم علقه مثل ذلك ثم يكون مضغة مثل ذلك , ثم يرسل إليه الملك فينفخ فيه الروح , ويؤمر بأربع كلمات : بكتب رزقه , وأجله , وعمله , وشقي أم سعيد . فوالله الذي لا إله غيره إن أحدكم ليعمل بعمل أهل الجنة حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل النار , وإن أحدكم ليعمل بعمل أهل النار حتى ما يكون بينه وبينها إلا ذراع فيسبق عليه الكتاب فيعمل بعمل أهل الجنة | |
Dari Abu 'Abdirrahman Abdullah bin Mas'ud radhiallahu 'anh,
dia berkata : bahwa Rasulullah telah bersabda, "Sesungguhnya tiap-tiap kalian
dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari berupa nutfah,
kemudian menjadi 'Alaqoh (segumpal darah) selama itu juga lalu menjadi Mudhghoh
(segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat untuk meniupkan
ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan 4 kata : Rizki, Ajal, Amal dan
Celaka/bahagianya. maka demi Alloh yang tiada Tuhan selainnya, ada seseorang
diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga sehingga tidak ada jarak
antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli neraka dan ia masuk neraka. Ada
diantara kalian yang mengerjakan amalan ahli neraka sehingga tidak ada lagi
jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta saja. kemudian ia didahului oleh
ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli surga dan ia masuk surga.
[Bukhari no. 3208, Muslim no. 2643] | |
|
Yuk Belajar Bahasa (chapter 3)
Posted On 16:54 by Admin | 0 komentar |
DHAMIR (Kata Ganti)
Contoh:
أَحْمَدُ
يَرْحَمُ اْلأَوْلاَدَ = Ahmad menyayangi
anak-anak
هُوَ يَرْحَمُهُمْ = Dia menyayangi mereka
هُوَ يَرْحَمُهُمْ = Dia menyayangi mereka
Pada contoh di atas, kata أَحْمَدُ diganti dengan هُوَ (=dia), sedangkan
الأَوْلاَد (=anak-anak) diganti dengan هُمْ (=mereka).
Kata هُوَ dan هُمْ dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.
Kata هُوَ dan هُمْ dinamakan Dhamir atau Kata Ganti.
Menurut fungsinya, ada dua golongan
Dhamir yaitu:
1) DHAMIR RAFA'
( ضَمِيْر
رَفْع ) yang berfungsi sebagai Subjek.
2) DHAMIR NASHAB ( ضَمِيْر نَصْب ) yang berfungsi sebagai Objek.
Dhamir Rafa' dapat berdiri sendiri sebagai satu
kata, sedangkan Dhamir Nashab tidak dapat berdiri
sendiri atau harus terikat dengan kata lain dalam
kalimat.2) DHAMIR NASHAB ( ضَمِيْر نَصْب ) yang berfungsi sebagai Objek.
Dalam kalimat:
هُوَ
يَرْحَمُهُمْ (= Dia
menyayangi mereka):
- Kata هُوَ (=dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:
- Kata هُمْ (=mereka) adalah Dhamir Nashab.
- Kata هُوَ (=dia) adalah Dhamir Rafa', sedangkan:
- Kata هُمْ (=mereka) adalah Dhamir Nashab.
ضَمِيْر
رَفْع
DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)
Semua Dhamir dapat
dikelompokkan menjadi tiga macam:DHAMIR RAFA' (Kata Ganti Subjek)
1. MUTAKALLIM ( مُتَكَلِّم ) atau pembicara (orang pertama).
a) Mufrad: أَنَا (= aku, saya) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
b) Mutsanna/Jamak: نَحْنُ (= kami, kita) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
2. MUKHATHAB ( مُخَاطَب ) atau lawan bicara (orang kedua). Terdiri dari:
a) Mufrad: أَنْتَ (= engkau) untuk Mudzakkar dan أَنْتِ untuk Muannats.
b) Mutsanna: أَنْتُمَا (= kamu berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak: أَنْتُمْ (= kalian) untuk Mudzakkar dan أَنْتُنَّ untuk Muannats.
3. GHAIB ( غَائِب ) atau tidak berada di tempat (orang ketiga). Terdiri dari:
a) Mufrad: هُوَ (= dia) untuk Mudzakkar dan هِيَ untuk Muannats.
b) Mutsanna: هُمَا (= mereka berdua) untuk Mudzakkar maupun Muannats.
c) Jamak: هُمْ (= mereka) untuk Mudzakkar dan هُنَّ untuk Muannats.
Yuk Belajar Bahasa (Chapter 4)
Posted On 16:47 by Admin | 0 komentar |
ضَمِيْر
نَصْب
DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)
Dhamir Nashab adalah turunan
(bentuk lain) dari Dhamir Rafa' yang terdiri dari:DHAMIR NASHAB (Kata Ganti Objek)
Dhamir Rafa'
|
Dhamir Nashab
|
Dhamir Rafa'
|
Dhamir Nashab
| |
أَنَا |
ي
|
أَنْتُنَّ | كُنَّ | |
نَحْنُ | نَا | هُوَ | هُ | |
أَنْتَ | كَ | هِيَ | هَا | |
أَنْتِ | كِ | هُمَا | هُمَا | |
أَنْتُمَا | كُمَا | هُمْ | هُمْ | |
أَنْتُمْ | كُمْ | هُنَّ | هُنَّ |
1) Contoh Dhamir Nashab yang terikat dengan Isim dalam kalimat:
أَنَا مُسْلِمٌ، دِيْنِيَ اْلإِسْلاَمُ | = saya seorang muslim, agamaku Islam |
نَحْنُ مُسْلِمُوْنَ، دِيْنُنَا اْلإِسْلاَمُ | = kami orang-orang muslim, agama kami Islam |
أَنْتَ مُسْلِمٌ، دِيْنُكَ اْلإِسْلاَمُ | = engkau (lk) seorang muslim, agamamu Islam |
أَنْتِ مُسْلِمَةٌ، دِيْنُكِ اْلإِسْلاَمُ | = engkau (pr) seorang muslim, agamamu Islam |
أَنْتُمَا مُسْلَمَانِ، اَللهُ يَرْحَمُكُمَا | = kamu berdua adalah muslim, Allah merahmati kamu berdua |
أَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، اَللهُ يَرْحَمُكُمْ | = kalian (lk) adalah muslimun, Allah merahmati kalian |
أَنْتُنَّ مُسْلِمَاتٌ، اَللهُ يَرْحَمُكُنَّ | = kalian (pr) adalah muslimat, Allah merahmati kalian |
هُوَ مُسْلِمٌ، اَللهُ يَرْحَمُهُ | = dia (lk) adalah muslim, Allah merahmatinya |
هِيَ مُسْلِمَةٌ، لَهَا رَحْمَةُ اللهِ | = dia (pr) adalah seorang muslimah, untuknya rahmat Allah |
هُمَا مُسْلِمَانِ، لَهُمَا رَحْمَةُ اللهِ | = mereka berdua adalah muslim, untuk mereka berdua rahmat Allah |
هُمْ مُسْلِمُوْنَ، لَهُمْ رَحْمَةُ اللهِ | = mereka (lk) adalah muslimin, untuk mereka rahmat Allah |
هُنَّ مُسْلِمَاتٌ، لَهُنَّ رَحْمَةُ اللهِ | = mereka (pr) adalah muslimat, untuk mereka rahmat Allah |
Gabungan Dhamir Nashab
yang melekat pada Isim akan membentuk Isim Ma'rifah dengan pola Mudhaf-Mudhaf
Ilaih dimana Isim di depannya merupakan Mudhaf sedang Dhamir Nashab di
belakangnya merupakan Mudhaf Ilaih.
بَيْتِيْ (=rumahku) --> بَيْتٌ [Mudhaf] + ي [Mudhaf Ilaih]
كِتَابُكَ (=bukumu) --> كِتَابٌ [Mudhaf] + كَ [Mudhaf Ilaih]
مَدْرَسَتُهُمْ (=sekolah mereka) --> مَدْرَسَةٌ [Mudhaf] + هُمْ [Mudhaf Ilaih]
كِتَابُكَ (=bukumu) --> كِتَابٌ [Mudhaf] + كَ [Mudhaf Ilaih]
مَدْرَسَتُهُمْ (=sekolah mereka) --> مَدْرَسَةٌ [Mudhaf] + هُمْ [Mudhaf Ilaih]
فِعْل
FI'IL (Kata Kerja)
Fi'il atau Kata Kerja
dibagi atas dua golongan besar menurut waktu terjadinya:FI'IL (Kata Kerja)
1. FI'IL MADHY ( فِعْل مَاضِي ) atau Kata Kerja Lampau.2. FI'IL MUDHARI' ( فِعْل مُضَارِع ) atau Kata Kerja Kini/Nanti.
Baik Fi'il Madhy maupun Fi'il Mudhari',
senantiasa mengalami perubahan bentuk sesuai dengan jenis Dhamir dari Fa'il ( فَاعِل ) atau
Pelaku pekerjaan itu.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
Untuk Fi'il Madhy, perubahan bentuk tersebut terjadi di akhir kata, sedangkan untuk Fi'il Mudhari', perubahan bentuknya terjadi di awal kata dan di akhir kata.
Dhamir | Fi'il Madhy | Fi'il Mudhari' | Tarjamah |
أَنَا |
فَعَلْتُ
|
أَفْعَلُ | = saya mengerjakan |
نَحْنُ | فَعَلْنَا | نَفْعَلُ | = kami mengerjakan |
أَنْتَ | فَعَلْتَ | تَفْعَلُ | = engkau (lk) mengerjakan |
أَنْتِ | فَعَلْتِ | تَفْعَلِيْنَ | = engkau (pr) mengerjakan |
أَنْتُمَا | فَعَلْتُمَا | تَفْعَلاَنِ | = kamu berdua mengerjakan |
أَنْتُمْ | فَعَلْتُمْ | تَفْعَلُوْنَ | = kalian (lk) mengerjakan |
أَنْتُنَّ | فَعَلْتُنَّ | تَفْعَلْنَ | = kalian (pr) mengerjakan |
هُوَ | فَعَلَ | يَفْعَلُ | = dia (lk) mengerjakan |
هِيَ | فَعَلَتْ | تَفْعَلُ | = dia (pr) mengerjakan |
هُمَا | فَعَلاَ | يَفْعَلاَنِ | = mereka berdua (lk) mengerjakan |
هُمَا | فَعَلَتَا | تَفْعَلاَنِ | = mereka berdua (pr) mengerjakan |
هُمْ |
فَعَلُوْا
|
يَفْعَلُوْنَ | = mereka (lk) mengerjakan |
هُنَّ | فَعَلْنَ | يَفْعَلْنَ | = mereka (pr) mengerjakan |
Perlu diketahui, bahwa
dalam sebuah JUMLAH FI'LIYYAH ( جُمْلَة فِعْلِيَّة ) atau Kalimat Verbal (kalimat sempurna
yang mengandung Kata Kerja), letak Fa'il (Pelaku) bisa di depan dan bisa pula di
belakang Fi'il (Kata Kerja).
1) Untuk Dhamir Ghaib
atau "orang ketiga" ( هُنَّ -
هُمْ -
هُمَا -
هِيَ - هُوَ ).
a. Bila Fa'il
mendahului Fi'il maka perubahan bentuk dari Fi'il tersebut harus mengikuti
ketentuan Mudzakkar/Muannats dan Mufrad/Mutsanna/Jamak.
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Madhy yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ دَخَلَ
الْمَسْجِدَ
|
= muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَةُ دَخَلَتِ
الْمَسْجِدَ
|
= muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَانِ دَخَلاَ
الْمَسْجِدَ
|
= dua muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَتَانِ دَخَلَتَا
الْمَسْجِدَ
|
= dua muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمُوْنَ دَخَلُوا
الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimin memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَاتُ دَخَلْنَ
الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimat memasuki masjid |
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Mudhari' yang terletak setelah Fa'il:
اَلْمُسْلِمُ يَدْخُلُ
الْمَسْجِدَ
|
= muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَةُ تَدْخُلُ
الْمَسْجِدَ
|
= muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَانِ يَدْخُلاَنِ
الْمَسْجِدَ
|
= dua muslim itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَتَانِ
تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ
|
= dua muslimah itu memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمُوْنَ
يَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimin memasuki masjid |
اَلْمُسْلِمَاتُ يَدْخُلْنَ
الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimat memasuki masjid |
b. Sedangkan bila Fi'il
mendahului Fa'il, maka bentuk Fi'il tersebut selalu Mufrad, (meskipun Fa'il-nya
Mutsanna atau Jamak). Tetapi untuk bentuk Mudzakkar dan Muannats tetap dibedakan
dengan adanya huruf Ta Ta'nits ( ت تَأْنِيْث ) atau "Ta Penanda Muannats" pada Fi'il
yang Fa'il-nya adalah Muannats.
Contoh Jumlah Fi'liyyah
dengan Fi'il Madhy yang terletak sebelum Fa'il:
دَخَلَ اَلْمُسْلِمُ
الْمَسْجِدَ
|
= muslim itu memasuki masjid |
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَةُ
الْمَسْجِدَ
|
= muslimah itu memasuki masjid |
دَخَلَ الْمُسْلِمَانِ
الْمَسْجِدَ
|
= dua muslim itu memasuki masjid |
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَتَانِ
الْمَسْجِدَ
|
= dua muslimah itu memasuki masjid |
دَخَلَ الْمُسْلِمُوْنَ
الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimin memasuki masjid |
دَخَلَتِ الْمُسْلِمَاتُ
الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimat memasuki masjid |
يَدْخُلُ اَلْمُسْلِمُ
الْمَسْجِدَ
|
= muslim itu memasuki masjid |
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَةُ
الْمَسْجِدَ
|
= muslimah itu memasuki masjid |
يَدْخُلُ الْمُسْلِمَانِ
الْمَسْجِدَ
|
= dua muslim itu memasuki masjid |
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَتَانِ
الْمَسْجِدَ
|
= dua muslimah itu memasuki masjid |
يَدْخُلُ الْمُسْلِمُوْنَ
الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimin memasuki masjid |
تَدْخُلُ الْمُسْلِمَاتُ
الْمَسْجِدَ
|
= kaum muslimat memasuki masjid |
2) Untuk Fa'il lainnya
( أَنْتُنَّ - أَنْتُمْ - أَنْتُمَا - أَنْتَ
- أَنْتِ - نَحْنُ - أَنَا )
tetap mengikuti pola
perubahan bentuk Fi'il sebagaimana mestinya.
Fi'il Madhy |
Fi'il
Mudhari'
| |||
دَخَلْتُ الْمَسْجِدَ | (أَنَا) أَدْخُلُ الْمَسْجِدَ | |||
saya telah memasuki masjid | saya memasuki masjid | |||
دَخَلْنَا الْمَسْجِدَ | (نَحْنُ) نَدْخُلُ الْمَسْجِدَ | |||
kami telah memasuki masjid | kami memasuki masjid | |||
دَخَلْتَ الْمَسْجِدَ | (أَنْتَ) تَدْخُلُ الْمَسْجِدَ | |||
engkau telah memasuki masjid |
engkau memasuki
masjid
| |||
دَخَلْتِ الْمَسْجِدَ | (أَنْتِ) تَدْخُلِيْنَ الْمَسْجِدَ | |||
engkau (pr) telah memasuki masjid | engkau (pr) memasuki masjid | |||
دَخَلْتُمَا الْمَسْجِدَ | (أَنْتُمَا) تَدْخُلاَنِ الْمَسْجِدَ | |||
kamu berdua telah memasuki masjid | kamu berdua memasuki masjid | |||
دَخَلْتُمُ الْمَسْجِدَ | (أَنْتُمْ) تَدْخُلُوْنَ الْمَسْجِدَ | |||
kalian (lk) telah memasuki masjid | kalian (lk) memasuki masjid | |||
دَخَلْتُنَّ الْمَسْجِدَ | (أَنْتُنَّ) تَدْخُلْنَ الْمَسْجِدَ | |||
kalian (pr) telah memasuki masjid | kalian (pr) memasuki masjid | http://arabindo.co.nr |